Memaafkan itu INDAH 😘

Jika kemaren aku bercerita tentang aku, dia, dan DIA
Kali ini aku akan bercerita tentang  Ayah, Sang Ayah yang Pemaaf sangaattt pemaaf

Ketika itu, Ayah aku mencalon jadi seorang Pemimpin ditanah kelahiran kami
Kemudian untuk mengikuti pencalonan tersebut haruuss mengikuti beberapa persyaratan yang berlaku, salah satu di antaranya adalah untuk mengikuti tes urine

Singkat cerita, Ayah aku pergi ke salah satu Rumah Sakit Umum di Kabupaten kami, sesampainya disana ketika menunggu hasil dari laboratorium, Ayah melihat dunsanak(keluarga) dari kandidat lain, yang kebetulan bekerja di Rumah sakit itu, lalu dengan maksud berbaik hati ayah menyapanya, namun hanya dijawab dengan nada sombong sambil masuk keruangan laboratorium pemekrisaan tes urine tersebut

Beberapa menit kemudian keluar salah satu petugas dari rumah sakit itu, dan memanggil nama Ayah, Lalu dengan semangat ayah masuk ke dalam

Spontan semua orang melihat ke arah ayah yang baru masuk kedalam ruangan itu, Ayahpun merasa heran kenapa semua orang melihat dia, sederatan pertanyaan-pertanyaanpun keluar dalam hatinya, adakah diantra mereka teman sekolah, cara pemakainya kah yang lucu, dan pertanyaan pertanyaan lainnyaa.

Lalu ayah masuk kedalam dengan rasa penasaran di hatinya. Duduk di depan Dokter yang bertanggung jawab, dengan mempersilahkan ayah duduk dan sederatan sederatan etika kedokterannya.

Singkat cerita dokter itupun mengatakan hasilnya kepada Ayah dengan memperlihatkan berkasnya, dan mengatakan ayah Postive memakai Narkoba, Ayah terkejut mendengar hasilnya alih-alih membela dirinya sendiri, ayahpun bilang barang sejentikpun(secuil) ayah tidak pernah memegang barang-barang haram itu dan memintaa dokter itu untuk mengulangi tes itu. Dokter itupun menuruti kemauan Ayah dan tetap saja mengatakan hasil yang sama.

Dengan perasaan yang campur aduk, ayah mengatakan kepada dokter itu bahkan diikuti dengan kata-kata sumpah bahwasanya ayah tidak pernah memegang dan memakai barang-barang haram, Namun dokter itu pun tetap ngotot dengan berkas yang ada didepannya.

Dengan kesalnya ayah melemparkan berkas itu kedepan dokter, dengan mengatakan sumpah demi apapun ayah tidak percaya dengan hasil yang ada didepannya.

Ayah pulang kerumah dengan wajah yang sangat sedih, sesampainya dirumah ayah menangis. Dalam hatiku "Ya Allah ayah ku yang begitu tegas selama ini, yang begitu ceria selama ini, hari ini menangis, hatinya sangat terlukaa, telah dilukai oleh orang-orang yang menyalah gunakan jabatannya. Ya Allah, ampuni dosa Ayah, kuatkan hati Ayah, berikan yang terbaik untuk Ayah".

Hari-haripun berlalu, malampun berganti. Ayah melewati hari-harinya dengan perasaan yang masih campur aduk.

Pada suatu malam, ketika itu Ayah sedang duduk diwarung tiba-tiba ada segerombolan orang masuk kedalam kampung kami, dengan memakai baju-baju hitam, topi hitam, dan cara pemakaian orang itu tidak  ada ubahnya dengan pemakai orang orang intel.

Dalam Hati ayah merasaa jebakan yang di rumah sakit itu masih berlaku sampai malam itu, ayah merasa ketakutan, hingga ayah pergi dari warung dengan memilih berjalan dikegelapan malam dengan menangis dan tidak tahu kemana iaa akan mengadu.

Oke kita singkat saja ceritanyaa, hingga pada suatu hari Keluargaku yang lainpun mengetahui cerita tentang ayah yang dirumah sakit itu, dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, Lalu ayahpun menceritakannya kepada mereka.

Kebetulan salah satu keluargaku pun mengenal kepala BNN di tempat kami, dan memintanya untuk melakukan tes urine sebagai salah satu persyaratan dalam pencalonan itu. Lalu Kepala BNN itupun menerimanya dan menyuruh ayah datang pada jam dan hari yang sudah ditentukannya.

Ayahpun pergi kesana sendirian, setelah beberapa saat ayah menunggu hasilnya, kemudian hasilnyapun keluar, dan hasilnyaa berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan dirumah sakit itu.

Lalu ayahpun pulang kerumah, dengan perasaan penasaraan, keluargaku pun menunggu dirumah. Sesampainya dirumah kami semua menyambut ayah dan menanyakan hasilnya, sambil tertawa ayah mengatakan hasilnyaa, daan kakakku yang paling tua meminta berkasnyaa dan ayah pun memberikan berkas itu kepada kakak, dan memang benar hasilnya memang berbanding terbalik dari hasil yang dirumah sakit itu.

Kemudian, beberapa saudara ayah yang lain meminta ayah untuk melaporkan kasus itu kepihak yang berwenang, sempat ayah memikirkan untuk melaporkan kasus itu. Disela-sela musyawarah ayah dengan beberapa sudara, tiba-tiba saja datang tetangga kami yang baru mengetahui cerita itu, dan menanyakan apa yang terjadi. Lalu ayah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sambil mengatakan bahwasanya hasilnya sudah didapatkan dari BNN.

Dan tetangga itupun meminta hasilnya kepada ayah, sambil meminta izin kepada Ayah untuk membawa berkas itu kerumah sakit, untuk diperlihatkan ulang kepada dokter yang dirumah sakit itu. Ayahpun memberikannya karena kebetulan tetangga itu bekerja sebagai Bidan di Rumah sakit yang bersangkutan.

Dengan kesal bercampur marah, tetangga kami itupun menemui dokter tersebut dan melemparkan hasil yang sebenarnya kepada Dokter itu, "beberapa waktu lalu dokter mengeluarkan hasil kepada bapak (sambil menyebutkan nama ayah) dengan hasil postive memakai, sekarang ini hasil yang sudah didapatkan dari BNN, dan hasil yang dokter keluarkan berbanding terbalik dengan hasil dari BNN", awalnya dokter itu acuh tak acuh melayani tetangga kami, lalu ia pun berteriak dan akan memanggil wartawan, atau melaporkan kasus itu kepada atasannya.

Dengan ketakutan, dokter itu mengatakan "udah, udah jangan diperpanjang lagi, saya akan mengeluarkan hasilnya" lalu dokter itupun memberikan hasil yang sebenarnya.

Dari cerita diatas, tahukah teman-teman banyak kasus yang sebenarnya dapat diangkat, baik itu penyalahgunaan jabatan, kasus suap, pencemaran nama baik ayah, dan lain sebagainya.

Tapi ayah memilih untuk tidak melaporkan kasus itu, ayah hanya mengatakan itu mungkin pelajaran kepada ayah untuk selalu istiqamah dijalan-Nya, mungkin itu teguran untuk ayah untuk tetap mendekatkan diri kepada-Nya. Dan ayah memilih untuk diam seakan-akan kejadian itu tidak pernah terjadi.

Soo, tetaplah menjadi bagian dari orang-orang yang penyabar guys, pemaaf, dan jangan pernah dendam kepada sesamamu. Allah aja maha pemaaf, kenapa kita tidak ? Mana tahu dengan memaafkan Allah melunturkan dosa-dosa kitaa.

Selalu ingat, Everything Happens For a Reason guys ☺️
Semuaa Allah yang ngatur guys, dan kitaa hanyalah hamba yang menjalakan apa yang ada pada kita.
-tetap istiqamah, dan selalu berada dijalan-Nya-

Komentar

  1. Ada tulisan yang typo, pada kata menjalakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaap komandan, ini beneran dibaca gg nih ? Atau cuman lihat mana yang typo doang atau gimana ? 😂

      Hapus
  2. beberapa kata ada yang typo, tolong diperbaiki ya :D

    BalasHapus
  3. sama dengan teman-teman, di ckeck kembali yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okeee ibuuukkkk ❤️
      Tapi ini di baca gg isinyaa ? Atau jangan jangan cumaa lihat bagian bagian yang typonyaa doang gg ? 😂

      Hapus
  4. Balasan
    1. Haha alhamdulillah yaak, thankyou yak udah mampir ke blog kitaa 😍

      Hapus
  5. Tinggal perhatikan kerapian paragrafnya y kk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurang Lebih 14 Tahun

Tentangku 😍